Mittwoch, 11. August 2010

Kadang kritik hanya menggelitik, bukan membuat bangkit



Hai guys! (tampang sok asik) So, it is my second writing. hahah yang sabar ya bacanya. Semoga gak bikin mual. Amiiiin
Oke, jadi beberapa minggu yang lalu, lebih tepatnya waktu gue ikut GCC YouthCamp, gue ketemu sama mas ADITYAYOGA GARJITO. Wuih, tampangnya seniman banget men. Rambutnya gondrong ampe pinggang, mukanya kejawa-jawaan (jogja banget gitu), badannya padat berisi tapi gak begitu gemuk, kulitnya sawo mateng, yaa gitulah pokoknya. Keliatan kan dari fotonya. Eheh, orangnya yang kedua dari kiri loh, entar salah liat lagi.


Disana (GCC YouthCamp makudnya), dia jadi pembicara pas sesi 'Be Inspired': Big Things can be achieved by starting small. Tuh kan gue masih inget nama sesinya hahaha. Heeem dari namanya aja udah ketauan kan kira-kira materi apa yang mau beliau (cailah) bawakan. Yah, intinya sih memotivasi kita untuk melakukan perubahan yang dimulai dari hal kecil.


Oke, balik lagi ke Mas Adit. If you have seen someone wearing a t-shirt with graphics "I (Garuda) RI", you have to know that the maker of that graphics design is Mas Adit. Beh gaul kaaaaaaaaaann??? Selain itu, dia juga punya gerakan namanya 'Hiduplah Indonesia Raya'. Kata 'Hiduplah Indonesia Raya' sendiri diambil dari potongan lirik lagu kebangsaan kita, lagu Indonesia Raya. Kenapa namanya ituuuuuuuuu?? simpel aja jawabannya. Karena menurutnya, dia udah terlalu pusing dengerin orang-orang di sekitarnya yang cuma bisa mengkritik keadaan Indonesia, bukan malah langsung action untuk mencari solusi. Makanya dia pengen membangkikan rasa nasionalisme rakyat Indonesia lagi, dengan cara yaa itu tadi. Bikin kaos-kaos sama gerakan-gerakan yang mengingatkan kita sama Indonesia.



Dari hasil ngobrol-ngobrol gue sama beliau, gue berkesimpulan bahwa dia sangat sangat sangat kreatif. Yaa, bisa diliat kan dari idenya dia untuk bikin kaos itu, terus gerakan 'Hiduplah Indonesia Raya'-nya, dan kata dia, dalam waktu deket ini, dia bakal bikin acara, dimana dia dan temen-temennya yang lain akan membuatkan foto keluarga buat keluarga-keluarga yang kurang mampu. Kedengerannya simpel dan agak-agak gak penting ya. But, hey! Dont you realize something?! seberapa besar bergunanya (inget, berguna. bukan seberapa penting) foto keluarga itu? Mungkin bagi kita yang tinggal di daerah 'aman-aman aja' kayak di Jakarta, foto keluarga cuma sebagai penghias ruang tamu. Tapi tidak bagi mereka, keluarga - keluarga yang tinggal di daerah konflik, atau keluarga-keluarga yang sangat 'taat' sama Tuhannya, bahkan saking taatnya sampe-sampe mereka rela 'puasa' 24 jam sehari. Sehingga kematian karena kelaparan terasa biasa terjadi. Setidaknya foto keluarga bisa menjadi pengobat rindu buat mereka yang terpisah dengan anggota keluarganya karena perang misalnya.


Itulah kenapa gue bilang dia sangat3x kreatip. Karena dia berpikir cerdas. Daripada buang-buang energi untuk protes dan demo-demo gak jelas, mending langsung action, udah ketauan ada hasilnya. Dan dia juga gak mau buang energi untuk mikirin hal BESAR apa yang bisa bikin perubahan. Cukup dengan liat lingkungan sekitar, lakukan apa yang MUNGKIN kita lakukan, and then, just do it! Keren yak. Dan hasilnya pun di luar dugaan. Coba aja, siapa orang yang gak tau atau at least gak penah liat kaos I (Garuda) RI' itu??


Hem, selain karena pemikirannya yang cerdas, ide-idenya itu loh. Haah, sempet kepikiran gak sih lo sama hal-hal yang dia lakukan itu. Kadang kita mikirnya itu semua terlalu sepele buat menciptakan perubahan besar. Atau, bener juga tuh kata Mas Adit. Kita terlalu banyak menghabiskan waktu kita hanya untuk sekedar berkritik, protes, teriak-teriak gak jelas di depan gedung DPR, atau kalo udah bosen dan ngerasa aus, pindah ke Bundaran HI, yang banyak airnya jadi kalo aus tinggal mangap. Sehingga pikiran-pikiran kita selalu negatif. jadinya, kita gak bisa menciptakan hal-hal positif. Karena otak kita udah ketutup sama pikiran negatif kita tadi.


Oleh karena itu, hai teman-teman sejawat, seusia, segenerasi, sezaman, senegara, sebangsa, dan setanah air. Cukup sudah protes-protes dan demo-demo sana sini. itu semua cuma buang-buang energi dan duit. Kita udah tau kan kalo di negara kita kemiskinan dimana-mana, baik dari segi ilmu, moral, ekonomi, dll. Makanya, kita jangan ikut-ikutan nunjukkin kemiskinan kita sebagai rakyat Indonesia. Tunjukkan, bahwa dibalik segala kemiskinan kita, kita masih kaya. Kaya ide! Hidup Indonesia!

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Mittwoch, 11. August 2010

Kadang kritik hanya menggelitik, bukan membuat bangkit



Hai guys! (tampang sok asik) So, it is my second writing. hahah yang sabar ya bacanya. Semoga gak bikin mual. Amiiiin
Oke, jadi beberapa minggu yang lalu, lebih tepatnya waktu gue ikut GCC YouthCamp, gue ketemu sama mas ADITYAYOGA GARJITO. Wuih, tampangnya seniman banget men. Rambutnya gondrong ampe pinggang, mukanya kejawa-jawaan (jogja banget gitu), badannya padat berisi tapi gak begitu gemuk, kulitnya sawo mateng, yaa gitulah pokoknya. Keliatan kan dari fotonya. Eheh, orangnya yang kedua dari kiri loh, entar salah liat lagi.


Disana (GCC YouthCamp makudnya), dia jadi pembicara pas sesi 'Be Inspired': Big Things can be achieved by starting small. Tuh kan gue masih inget nama sesinya hahaha. Heeem dari namanya aja udah ketauan kan kira-kira materi apa yang mau beliau (cailah) bawakan. Yah, intinya sih memotivasi kita untuk melakukan perubahan yang dimulai dari hal kecil.


Oke, balik lagi ke Mas Adit. If you have seen someone wearing a t-shirt with graphics "I (Garuda) RI", you have to know that the maker of that graphics design is Mas Adit. Beh gaul kaaaaaaaaaann??? Selain itu, dia juga punya gerakan namanya 'Hiduplah Indonesia Raya'. Kata 'Hiduplah Indonesia Raya' sendiri diambil dari potongan lirik lagu kebangsaan kita, lagu Indonesia Raya. Kenapa namanya ituuuuuuuuu?? simpel aja jawabannya. Karena menurutnya, dia udah terlalu pusing dengerin orang-orang di sekitarnya yang cuma bisa mengkritik keadaan Indonesia, bukan malah langsung action untuk mencari solusi. Makanya dia pengen membangkikan rasa nasionalisme rakyat Indonesia lagi, dengan cara yaa itu tadi. Bikin kaos-kaos sama gerakan-gerakan yang mengingatkan kita sama Indonesia.



Dari hasil ngobrol-ngobrol gue sama beliau, gue berkesimpulan bahwa dia sangat sangat sangat kreatif. Yaa, bisa diliat kan dari idenya dia untuk bikin kaos itu, terus gerakan 'Hiduplah Indonesia Raya'-nya, dan kata dia, dalam waktu deket ini, dia bakal bikin acara, dimana dia dan temen-temennya yang lain akan membuatkan foto keluarga buat keluarga-keluarga yang kurang mampu. Kedengerannya simpel dan agak-agak gak penting ya. But, hey! Dont you realize something?! seberapa besar bergunanya (inget, berguna. bukan seberapa penting) foto keluarga itu? Mungkin bagi kita yang tinggal di daerah 'aman-aman aja' kayak di Jakarta, foto keluarga cuma sebagai penghias ruang tamu. Tapi tidak bagi mereka, keluarga - keluarga yang tinggal di daerah konflik, atau keluarga-keluarga yang sangat 'taat' sama Tuhannya, bahkan saking taatnya sampe-sampe mereka rela 'puasa' 24 jam sehari. Sehingga kematian karena kelaparan terasa biasa terjadi. Setidaknya foto keluarga bisa menjadi pengobat rindu buat mereka yang terpisah dengan anggota keluarganya karena perang misalnya.


Itulah kenapa gue bilang dia sangat3x kreatip. Karena dia berpikir cerdas. Daripada buang-buang energi untuk protes dan demo-demo gak jelas, mending langsung action, udah ketauan ada hasilnya. Dan dia juga gak mau buang energi untuk mikirin hal BESAR apa yang bisa bikin perubahan. Cukup dengan liat lingkungan sekitar, lakukan apa yang MUNGKIN kita lakukan, and then, just do it! Keren yak. Dan hasilnya pun di luar dugaan. Coba aja, siapa orang yang gak tau atau at least gak penah liat kaos I (Garuda) RI' itu??


Hem, selain karena pemikirannya yang cerdas, ide-idenya itu loh. Haah, sempet kepikiran gak sih lo sama hal-hal yang dia lakukan itu. Kadang kita mikirnya itu semua terlalu sepele buat menciptakan perubahan besar. Atau, bener juga tuh kata Mas Adit. Kita terlalu banyak menghabiskan waktu kita hanya untuk sekedar berkritik, protes, teriak-teriak gak jelas di depan gedung DPR, atau kalo udah bosen dan ngerasa aus, pindah ke Bundaran HI, yang banyak airnya jadi kalo aus tinggal mangap. Sehingga pikiran-pikiran kita selalu negatif. jadinya, kita gak bisa menciptakan hal-hal positif. Karena otak kita udah ketutup sama pikiran negatif kita tadi.


Oleh karena itu, hai teman-teman sejawat, seusia, segenerasi, sezaman, senegara, sebangsa, dan setanah air. Cukup sudah protes-protes dan demo-demo sana sini. itu semua cuma buang-buang energi dan duit. Kita udah tau kan kalo di negara kita kemiskinan dimana-mana, baik dari segi ilmu, moral, ekonomi, dll. Makanya, kita jangan ikut-ikutan nunjukkin kemiskinan kita sebagai rakyat Indonesia. Tunjukkan, bahwa dibalik segala kemiskinan kita, kita masih kaya. Kaya ide! Hidup Indonesia!

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Popular posts