Samstag, 10. August 2019

Literasi Afeksi

Genap sudah empat kali idul adha gue terasa sangat kentang karena jauh dari rumah.

Empat kali idul adha juga kagak makan daging qurban.

Tapi idul adha kali ini beda. Kalau tahun lalu-lalu gak bisa pulang karena sayang ambil cuti, tahun ini gak bisa pulang karena sayang ambil tabungan. Mengingat dan menimbang harga tiket pulang tidak cocok dengan anggaran.

Tidak heran jika para fakir ekonomi sering mudah emosi, karena yang fakir ekonomi biasanya juga fakir afeksi. Okesip saya jadi lebih mudah berempati. Lol

Ternyata gini ya rasanya hidup sok menjadi solusyen buat orang lain. Rasain tu motto hidup kau yang kau banggakan:
'stay committed to what you have started.' wqwq dipikir enak kali ya

Tapi kalau nanti ada sesi design thinking untuk program poverty eradication gitu ya, gue jadi bisa kasih saran yang lebih genuine. Karena merasakan langsung wkwkwk.

Bahwa kami-kami ini bukan cuma harus pandai mengelola uang, tapi juga harus pandai mengelola rindu. Eyaaak. Berarti, kalian kaum yang terdidik pekerja NGO luar negeri, jangan cuma ngajarin modul literasi keuangan, tapi juga literasi afeksi. Hem menarik.

3 Kommentare:

Samstag, 10. August 2019

Literasi Afeksi

Genap sudah empat kali idul adha gue terasa sangat kentang karena jauh dari rumah.

Empat kali idul adha juga kagak makan daging qurban.

Tapi idul adha kali ini beda. Kalau tahun lalu-lalu gak bisa pulang karena sayang ambil cuti, tahun ini gak bisa pulang karena sayang ambil tabungan. Mengingat dan menimbang harga tiket pulang tidak cocok dengan anggaran.

Tidak heran jika para fakir ekonomi sering mudah emosi, karena yang fakir ekonomi biasanya juga fakir afeksi. Okesip saya jadi lebih mudah berempati. Lol

Ternyata gini ya rasanya hidup sok menjadi solusyen buat orang lain. Rasain tu motto hidup kau yang kau banggakan:
'stay committed to what you have started.' wqwq dipikir enak kali ya

Tapi kalau nanti ada sesi design thinking untuk program poverty eradication gitu ya, gue jadi bisa kasih saran yang lebih genuine. Karena merasakan langsung wkwkwk.

Bahwa kami-kami ini bukan cuma harus pandai mengelola uang, tapi juga harus pandai mengelola rindu. Eyaaak. Berarti, kalian kaum yang terdidik pekerja NGO luar negeri, jangan cuma ngajarin modul literasi keuangan, tapi juga literasi afeksi. Hem menarik.

3 Kommentare:

Popular posts