Freitag, 20. Dezember 2013

#3 Kontemplasi

Pernah nggak sih lo berada pada masa berat yang sangat super duper berat? Masa dimana rasa-rasanya lo ingin menegasikan semua ketentuan Tuhan, anjuran Tuhan, atau bahkan eksistensitas-Nya. Lo menentang apa yang selama ini lo terima dan lo yakini sebagai sesuatu yang benar. Pikiran lo lepas, menyelidik, menalar hingga ke akar setiap hal. Ketika rasa yang sama-sama kita sebut iman, semacam berguncang, berontak dari tempatnya semula, jatuh pada titik paling lumpuh.

Tapi kemudian, Tuhan dengan segala kuasa-Nya, menyembuhkan luka itu. Meniadakan takaran berat itu. Kita pun semacam terlahir kembali. Dengan semangat berkali lipat. Dengan pundak yang kian siap dengan segala kehendak. Lalu, lo pun semakin sadar, betapa Tuhan begitu menyayangi lo. Betapa kemudian, euforia akan manisnya keimanan kembali membuncah di dada. Namun dengan energi yang bertambah besar dan bertambah besar.

Mungkin memang seperti itu ya hidup. Bersiklus. Sedih senang, susah gampang, suka duka. Termasuk juga keimanan yang kadang naik, sebentar kemudian turun.


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Freitag, 20. Dezember 2013

#3 Kontemplasi

Pernah nggak sih lo berada pada masa berat yang sangat super duper berat? Masa dimana rasa-rasanya lo ingin menegasikan semua ketentuan Tuhan, anjuran Tuhan, atau bahkan eksistensitas-Nya. Lo menentang apa yang selama ini lo terima dan lo yakini sebagai sesuatu yang benar. Pikiran lo lepas, menyelidik, menalar hingga ke akar setiap hal. Ketika rasa yang sama-sama kita sebut iman, semacam berguncang, berontak dari tempatnya semula, jatuh pada titik paling lumpuh.

Tapi kemudian, Tuhan dengan segala kuasa-Nya, menyembuhkan luka itu. Meniadakan takaran berat itu. Kita pun semacam terlahir kembali. Dengan semangat berkali lipat. Dengan pundak yang kian siap dengan segala kehendak. Lalu, lo pun semakin sadar, betapa Tuhan begitu menyayangi lo. Betapa kemudian, euforia akan manisnya keimanan kembali membuncah di dada. Namun dengan energi yang bertambah besar dan bertambah besar.

Mungkin memang seperti itu ya hidup. Bersiklus. Sedih senang, susah gampang, suka duka. Termasuk juga keimanan yang kadang naik, sebentar kemudian turun.


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Popular posts