Saya memandang kosong langit. Dalam, meski tanpa fokus. Liar menggerayangi langit luas tak berlokus. Syaraf di sekitar mata sedari tadi bekerja keras, membendung bulir air agar tidak jatuh ke pipi. Dalam kondisi begini, ternyata tidak semua unsur tubuh mau berdamai dengan diri. Syaraf otak beserta dendrit halusnya justru membombardir pikiran dengan memutar memori tanpa ampun. Tanpa konfirmasi apapun.
Hingga pada detik kesekian, segalanya tak bisa lagi ditahan. Maka lihatlah bahwa semua upaya punya batasan. Memang begitu hakikatnya, bukan?
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen